Pemerintah Iran menyatakan tidak akan melepaskan haknya untuk melakukan pengayaan uranium, meskipun ketegangan terus meningkat di Timur Tengah.

Seorang Pejabat Iran mengatakan bahwa negaranya telah mendapat informasi dari negara sahabat dalam kawasan terkait kemungkinan serangan militer oleh Israel.

Baca Juga: Trump Sebut Lebih Baik Perang Daripada Senjata Nuklir Dikembangkan Iran

Pejabat Iran tersebut menyebutkan bahwa ketegangan yang terjadi sengaja dimanfaatkan untuk menekan negaranya agar mengubah sikapnya dalam perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Namun, ia tidak mengungkapkan nama negara yang memberi peringatan tentang rencana serangan Israel tersebut.

“Kami tidak menginginkan ketegangan dan lebih memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah nuklir. Namun, angkatan bersenjata kami sepenuhnya siap menghadapi setiap kemungkinan serangan militer,” kata pejabat tersebut, dilansir dari Reuters, Jumat (13/6).

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei juga menolak proposal yang dianggap bertentangan dengan kepentingan nasional, dan bersumpah untuk melanjutkan pengayaan uranium di Iran.

Diketahui, beberapa kekuatan dunia khawatir pengayaan uranium ini dapat membuka jalan bagi pengembangan senjata nuklir. Namun Iran menegaskan program nuklirnya murni untuk tujuan damai.

Baca Juga: Iran Curiga Negosiasi Soal Nuklir Cuma Perangkap Israel dan AS

Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa personel negaranya sedang dipindahkan dari kawasan karena dikhawatirkan akan menjadi lokasi berbahaya. Trump juga menegaskan bahwa dia tidak akan membiarkan pengembangan senjata nuklir dilakukan oleh Iran.