Angka Perkawinan di Indonesia Terus Menurun dalam 6 Tahun Terakhir

探索 2025-06-07 20:57:25 6135
Jakarta,怎么下载quickq苹果版 CNN Indonesia--

Laporan teranyar dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat angka perkawinan di Indonesia yang terus mengalami penurunan.

Angka Perkawinan di Indonesia Terus Menurun dalam 6 Tahun Terakhir

Berdasarkan laporan Statistik Indonesia 2024, penurunan paling drastis terjadi selama tiga tahun terakhir. Dari tahun 2021 hingga 2023, angka pernikahan di Indonesia menyusut sebanyak 2 juta.

Penurunan angka perkawinan terjadi hampir di semua daerah. DKI Jakarta, misalnya, yang mengalami penurunan di angka nyaris 4 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Resesi Seks di Jepang, 60 Persen Pasutri Ogah Berhubungan Intim
  • Banyak Jomlo, Pemerintah Tokyo Buat Aplikasi Kencan Online untuk Warga
  • Angka Kelahiran Jepang Tembus Rekor Terendah dalam 90 Tahun

Misalnya saja Bali yang justru mengalami peningkatan angka perkawinan. Dari 2.912 perkawinan pada tahun 2021, 3.047 pada tahun 2022, dan 3.056 pada tahun 2023.

Sementara di Indonesia sendiri, penurunan paling drastis terjadi pada rentang tahun 2022 menuju 2023.

Jika ditarik ke belakang merujuk pada laporan Statistik Indonesia 2022 dan 2021, angka pernikahan Indonesia sebenarnya tercatat terus menurun dalam enam tahun terakhir.

Berikut angka perkawinan di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun terakhir:

Tahun 2018: 2.016.171
Tahun 2019: 1.968.878
Tahun 2020: 1.792.548
Tahun 2021: 1.742.049
Tahun 2022: 1.705.348
Tahun 2023: 1.577.255

Ilustrasi pernikahanIlustrasi. Angka pernikahan di Indonesia terus mengalami penurunan. (iStock/Romanno)

Laporan Statistik Indonesia 2024 juga menyoroti angka perceraian di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Angka perceraian di Indonesia sempat meningkat pada tahun 2022. Namun, angka kembali menurun pada tahun 2023, meski tidak signifikan.

Berikut angka perceraian di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir:

Tahun 2021: 447.743
Tahun 2022: 516.344
Tahun 2023: 463.654

Banyak hal yang memicu perceraian, mulai dari perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, poligami, dan masih banyak lagi.

Masalah perselisihan yang menerus jadi penyebab perceraian terbesar sebanyak 251.828 kasus diikuti dengan alasan meninggalkan salah satu pihak dengan 34.322 kasus. Sementara kekerasan dalam rumah tangga berada di posisi ketiga penyebab perceraian terbanyak dengan 5.174 kasus.

(asr/asr)
本文地址:http://www.gg-quickq.com/news/85b299652.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Makna Khusus di Balik Pertemuan dengan Eks Menteri, Pengamat Sebut Jokowi Masih Punya Pengaruh

Ini Dia Nama

Dirjen Diktiristek Kirim Surat ke Kampus untuk Batalkan Kenaikan UKT

Wamenperin Beberkan Strategi Kopi Indonesia Kuasai Pasar Global Lewat Inovasi

KPU Tegaskan Tetap Jalankan Pemilu 2024, Hasyim Asy'ari: Kita Ada Dasar Hukumnya!

Momen Jokowi Bertemu Presiden Sri Lanka di Sela WWF ke

5 Tanda Rambut Belum Bersih Meski Sudah Keramas

Usai Irjen Ferdy Sambo, Jenderal Listyo Tindak Lagi 2 Perwira Polri, Sikap Tegasnya Tak Terbendung!

友情链接