Harga Bitcoin (BTC) bergerak dalam kisaran sempit selama sepekan terakhir, termasuk di Jumat (16/6). Mata uang kripto terbesar dunia itu terus berupaya menembus level resistensi di US$105.000.
Dilansir Sabtu (17/5) Harga Bitcoin terus bergerak dalam rangeUS$105.000 dan US$101.500. Konsolidasi harga ini menimbulkan sinyal kehati-hatian di kalangan investor ritel.
Baca Juga: Miliarder Tim Draper Sebut Bitcoin Lebih Unggul Daripada Stablecoin, Ini Alasannya
Firma Intelijen Pasar Santiment, mengatakan bahwa kegagalan bitcoin menembus resistensi memicu pergeseran sentimen pedagang menjadi sedikit bearish.
“Pasar secara umum cenderung bergerak berlawanan dengan ekspektasi mayoritas. Dengan meningkatnya ketakutan, justru ada kemungkinan besar harga kripto akan naik,” kata Santiment.
Firma itu juga mencatat bahwa pedagang ritel mulai menunjukkan rasa tidak sabar, yang secara historis justru sering menjadi indikasi bullish untuk harga.
Namun, Santiment menambahkan bahwa untuk melihat breakout yang lebih solid, bitcoin perlu lebih dulu mengujicoba dukungan yang sah di US$100.000.
“Kecuali ada katalis yang benar-benar kuat, kami tidak memperkirakan akan ada breakout berkelanjutan ke wilayah harga tertinggi sepanjang masa dalam waktu dekat,” jelasnya.
Baca Juga: Bitcoin Jadi Sorotan, Paul Atkins Siap Permudah Jual Beli Kripto di AS
Saat ini, pasar kripto secara keseluruhan masih mencermati perkembangan makroekonomi global dan kebijakan bank sentral yang berpotensi memicu pergerakan besar berikutnya.
电话:020-123456789
传真:020-123456789
Copyright © 2025 Powered by 安卓系统quickq下载 http://gg-quickq.com/