Upayakan Lobi, Paripurna DPR Diskors Selama Dua Jam
Rapat Paripurna DPR dalam agenda pengambilan putusan Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu, ditunda selama dua jam untuk istirahat, dan juga dalam rangka memberikan kesempatan fraksi-fraksi untuk melakukan upaya lobi."Atas keputusan bersama rapat dilanjutkan dengan musyawarah mufakat untuk lobi-lobi. Rapat diskors selama dua jam," ujar Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat memimpin Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Fadli juga meminta fraksi-fraksi partai untuk mengirimkan dua orang perwakilan untuk ikut lobi. Sebelum diambil keputusan skors itu, fraksi-fraksi memberikan pandangannya, lima fraksi meminta dilakukannya lobi dan musyawarah sebelum diambil keputusan terkait RUU Pemilu tersebut.
Kelima fraksi itu adalah Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PAN, dan Fraksi PKB. Sementara itu lima fraksi meminta agar Rapat Paripurna segera mengambil keputusan bahkan kalau perlu langsung dengan pemungutan suara atau "voting".
Kelima fraksi tersebut antara lainFraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PPP, Fraksi Partai Nasdem, dan Fraksi Partai Hanura. (HYS/Ant)
(责任编辑:综合)
- Wow, di Arbitrase Singapura Kasus Perusahaan Indonesia Terbanyak Kelima
- Bagaimana Hukum dan Denda Sengaja Berhubungan Intim saat Puasa?
- Cover 82 Juta Jiwa, AAUI Ungkap Masih Tunggu Kejelasan Pemerintah Soal Asuransi Program MBG
- Mengapa Al
- Waspada, Ini Ciri Kurma Israel Bisa Dihindari Saat Ramadan
- 爱丁堡龙比亚大学世界排名如何?
- Turis di Bali Diimbau Tak Konsumsi Kopi Luwak, Ada Apa?
- 世界比较有名的设计类大学排名
- Cara Bikin Alpukat Cepat Matang, Pakai Merica Hingga Tusuk Gigi
- Kalbe Suntik Capex Rp1 Triliun untuk Bangun Pabrik, Kurangi Impor
- PTPP Kebut Pembangunan Gedung Wing 2 Kementerian PUPR di IKN, Progres Lampaui Target
- Syarat dan Cara Daftar Mudik Bareng Klik Indomaret 2025, Tersedia 9.100 Kursi
- 9,7 Juta Orang Nganggur, Apa Langkah Menaker Ida Fauziyah? Jawabannya Ada di...
- BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$ 800 Juta pada Kuartal I 2025