时间:2025-06-13 05:38:52 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi - Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menje quickq下载电脑版
Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri,quickq下载电脑版 Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, Tim Densus 88 Anti Teror Polri memiliki bukti untuk menetapkan dokter Sunardi sebagai tersangka kasus terorisme.
Seperti diketahui, dokter Sunardi meninggal dunia akibat ditindak tegas dan terukur saat dilakukan penangkapan di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu, 9 Maret 2022.
"Densus 88 ketika menetapkan seseorang sebagai tersangka, tentu melalui proses ya. Status sebelum dilakukan penangkapan adalah tersangka tindak pidana terorisme, bukan terduga," kata Ramadhan di Jakarta pada Sabtu, (12/3)
Dia menjelaskan, Densus 88 telah mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atau tersangka dan para narapidana yang telah ditangkap terlebih dahulu. Jadi, kata dia, penanganan kasus terorisme tentu berbeda dengan kasus pidana lainnya.
"Karena kasus tindak pidana terorisme ini merupakan kejahatan yang luar biasa, extraordinary crime. Jadi, Densus 88 atau penyidik Densus menetapkan seseorang sebagai tersangka ini prosesnya bukan pendek, tentu panjang dan bukti-bukti yang dikumpulkan sudah cukup," jelasnya.
Baca Juga: Penembakan Terduga Teroris Dokter Sunardi, Densus 88 Berikan Penjelasan
Maka dari itu, kata dia, Densus 88 menangkap objek atau sasaran ini bukan sasaran biasa. Namun, pelaku kejahatan atau pelaku tindak pidana terorisme yang bisa saja melakukan perlawanan atau membahayakan petugas maupun masyarakat.
"Tentu, sebagai pelaku tindak pdiana terorisme bisa saja melakukan perbuatan yang di luar dugaan petugas," jelas dia.
Ramadhan menjelaskan saat dilakukan penangkapan terhadap Sunardi, Densus 88 mengambil upaya paksa dengan tegas dan terukur. Karena, kata dia, tersangka melawan petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah mobil petugas.
Setelah menabrak dua mobil petugas, lanjut dia, anggota naik di bak belakang double cabin Strada milik tersangka. Namun, tersangka tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri atau zigzag hingga menyerempet mobil masyarakat yang melintas.
"Dengan situasi tersebut dianggap bisa membahayakan petugas dan masyarakat sekitar, maka petugas menembak tersangka dari belakang dan mengenai punggung atas serta pinggul kanan bawah," jelasnya.
Kembangkan Bisnis Mie Berbahan Sagu, Jenny Widjaja: Ini Makanan Asli Nenek Moyang Kita2025-06-13 05:16
Keajaiban Sujud dan Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Otak2025-06-13 04:57
Mencegah Perselingkuhan dalam Pernikahan Menurut Pandangan Islam2025-06-13 04:46
5 Tempat Populer Berburu Takjil Lezat di Jakarta Pusat2025-06-13 04:42
Jakarta Jadi Tuan Rumah Formula E, Denger Nih Kata Mas Anies: Akan Datangkan Banyak Manfaat2025-06-13 04:24
ICW Klaim Medan Rawan Korupsi2025-06-13 04:21
Jokowi Enggan Komentar Terkait Penentuan Capres2025-06-13 03:58
DPR Resmi Sahkan Revisi UU IKN Lewat Rapat Paripurna2025-06-13 03:35
Kemendikdasmen Wujudkan Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi2025-06-13 03:29
5 Lokasi Berburu Takjil Favorit di Jakarta Timur, Hati2025-06-13 03:19
Jelang Libur Nataru 2024, Pemerintah Klaim Harga Tiket Pesawat Akan Turun 10 Persen2025-06-13 05:37
Ajudan Firli, Kevin Egananta Datangi Ditkrimsus PMJ, Diperiksa Kasus Dugaan Pemerasan KPK2025-06-13 05:36
Soroti Pembangunan Pelindo II, FPPI Minta Sistem Outsourcing Dihapuskan 2025-06-13 05:36
Teliti Sebelum Membeli, Ini Ciri2025-06-13 04:59
Anggaran GTK Madrasah 2025 Rp7,25 Triliun, Terbesar untuk Tunjangan Guru2025-06-13 04:54
Dugaan Korupsi di BUMN Dibongkar Erick Thohir, Jaksa Agung: Tidak Hanya Dana Pensiun2025-06-13 04:43
Cara Efektif Hilangkan Perut Buncit 'Bapack2025-06-13 04:37
Kulit Kering saat Puasa? Ini 5 Cara Mengatasinya2025-06-13 04:15
Bea Cukai & Polda Aceh Selamatkan Generasi Muda dari Narkotika2025-06-13 03:15
Video: Bekal Pulang Terbaik Menghadap Allah2025-06-13 02:59